Teknik Seni Lukis Tempera Menggunakan Media – Seni lukis telah menjadi bagian dari sejarah manusia selama ribuan tahun, dengan berbagai teknik yang terus berkembang seiring waktu. Salah satu teknik tertua yang masih digunakan hingga kini adalah teknik seni lukis tempera.
Jika kamu pernah melihat lukisan-lukisan klasik dari masa Renaissance atau periode abad pertengahan, kemungkinan besar sebagian besar dari mereka dibuat dengan teknik tempera.
Teknik ini digunakan sebelum ditemukannya cat minyak dan tetap populer karena warna yang tahan lama, hasil akhir yang khas, serta detail halus yang bisa dicapai dengan metode ini.
Mungkin sebagian orang belum begitu familiar dengan teknik tempera, tetapi bagi seniman dan pecinta seni, metode ini memiliki keunikan tersendiri yang sulit digantikan.
Untuk memahami lebih jauh tentang teknik seni lukis tempera dan media yang digunakan, mari kita bahas lebih dalam bagaimana teknik ini bekerja dan bagaimana kamu bisa mencobanya dalam karya seni kamu sendiri!
Teknik Seni Lukis Tempera Menggunakan Media Bervariasi

Dapatkan Alat Lukis di Lautan Display
Teknik seni lukis tempera adalah metode melukis dengan menggunakan pigmen warna yang dicampur dengan media pengikat berbasis air. Media pengikat ini memiliki peran penting dalam mengikat pigmen agar bisa menempel dengan baik pada permukaan lukisan.
Salah satu media pengikat yang paling populer dalam teknik ini adalah kuning telur, sehingga teknik ini sering disebut sebagai tempera telur (egg tempera).
Namun, ada juga variasi lain dari teknik tempera yang menggunakan bahan seperti kasein (protein susu), lem kulit hewan, atau campuran minyak.
Teknik ini banyak digunakan di zaman dahulu untuk melukis pada panel kayu, tetapi saat ini dapat diaplikasikan pada berbagai media lainnya seperti kertas dan kanvas.
Sejarah Singkat
Teknik tempera sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno, tetapi berkembang pesat pada abad ke-12 hingga ke-15, terutama di Eropa. Pada masa itu, lukisan tempera sering digunakan untuk menciptakan karya seni religius di gereja-gereja dan istana.
Sebelum cat minyak ditemukan, teknik tempera menjadi pilihan utama para seniman karena ketahanan warnanya yang luar biasa. Bahkan hingga saat ini, banyak lukisan yang dibuat dengan teknik tempera masih bertahan dalam kondisi baik meskipun sudah berusia ratusan tahun.
Setelah kemunculan cat minyak pada abad ke-15, popularitas tempera memang sedikit menurun. Namun, beberapa seniman modern masih memilih teknik ini karena memberikan kontrol detail yang lebih baik dibandingkan dengan cat minyak.
Ciri Khas Teknik Tempera
Teknik tempera memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari teknik melukis lainnya seperti cat minyak atau cat air. Berikut adalah beberapa ciri khas utama teknik tempera:
1. Cepat Kering
Berbeda dengan cat minyak yang bisa tetap basah selama beberapa hari, cat tempera mengering dalam hitungan menit atau jam. Karena cepat kering, teknik ini memerlukan keterampilan tinggi dalam mengatur gradasi warna.
2. Warna Tahan Lama
Lukisan tempera terkenal karena daya tahannya yang luar biasa. Tidak mudah memudar seperti cat air dan tidak mudah retak seperti cat minyak jika diaplikasikan dengan benar.
3. Hasil Akhir Matte (Tidak Mengkilap)
Lukisan tempera memiliki tampilan yang lebih halus dan tidak mengkilap, memberikan efek yang khas dan unik.
4. Tidak Bisa Dicampur Setelah Kering
Berbeda dengan cat minyak yang bisa dicampur meskipun sudah diaplikasikan, cat tempera tidak bisa dicampur setelah mengering. Seniman harus melapisi warna secara bertahap untuk mendapatkan efek warna yang diinginkan.
5. Ideal untuk Detail Halus
Karena teksturnya yang ringan dan cepat kering, teknik ini memungkinkan seniman membuat garis dan detail yang sangat halus.
Media yang Digunakan dalam Teknik Tempera
Salah satu keunikan teknik tempera adalah pemilihan media pengikat yang digunakan untuk mencampur pigmen warna.
Media ini akan menentukan bagaimana cat tempera bekerja dan bagaimana hasil akhirnya. Berikut adalah beberapa media yang umum digunakan dalam teknik ini:
1. Kuning Telur (Egg Tempera)
Media yang paling sering digunakan dalam teknik tempera adalah kuning telur, yang dicampur dengan pigmen warna dan sedikit air. Kuning telur berperan sebagai berikut:
– Sebagai emulsi alami, kuning telur membantu pigmen melekat dengan kuat pada permukaan lukisan.
– Memiliki daya tahan tinggi, sehingga warna tetap cerah dan tidak mudah pudar meskipun sudah bertahun-tahun.
– Memberikan efek warna yang lebih lembut, berbeda dengan cat minyak yang lebih tebal dan mengkilap.
Namun, teknik ini memiliki tantangan tersendiri. Karena cepat kering, seniman harus bekerja dengan cepat dan melapisi warna secara bertahap untuk mendapatkan gradasi yang diinginkan.
2. Kasein (Milk Tempera)
Kasein adalah protein yang ditemukan dalam susu dan dapat digunakan sebagai media pengikat dalam teknik tempera.
Keunggulan kasein sebagai media tempera:
- Memiliki tekstur yang lebih fleksibel dibandingkan tempera telur.
- Lebih tahan air setelah mengering.
- Bisa memberikan efek transparan yang lembut, cocok untuk teknik melukis berlapis.
Teknik ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan kuning telur, tetapi tetap memberikan hasil yang tahan lama.
3. Lem Kulit Hewan (Hide Glue)

Dapatkan Alat Lukis di Lautan Display
Lem kulit hewan (biasanya berasal dari kelinci atau sapi) juga digunakan dalam teknik tempera sebagai pengikat pigmen.
Keunggulan lem kulit hewan:
- Memiliki daya rekat tinggi sehingga cocok untuk permukaan kayu dan kanvas.
- Mudah diserap oleh berbagai media, termasuk kertas dan kain.
Namun, media ini memiliki kelemahan karena kurang tahan terhadap kelembaban. Oleh karena itu, lukisan yang dibuat dengan lem kulit hewan harus disimpan dengan baik agar tidak cepat rusak.
4. Minyak dalam Campuran (Tempera Grassa)
Tempera grassa adalah teknik yang menggabungkan kuning telur dengan sedikit minyak untuk mendapatkan waktu pengeringan yang lebih lama.
Keunggulan tempera grassa:
- Lebih mudah untuk menciptakan gradasi warna yang halus.
- Warna lebih kaya dan lebih menyerupai cat minyak.
- Tidak terlalu cepat kering, sehingga lebih fleksibel dalam penggunaannya.
Teknik ini sering digunakan oleh seniman Renaissance yang ingin menggabungkan kualitas transparan tempera dengan efek lembut cat minyak.
Bagaimana Cara Menggunakan Teknik Tempera?
1. Persiapan Media
- Jika menggunakan panel kayu, permukaannya harus dilapisi dengan gesso agar lebih halus dan dapat menyerap cat dengan baik.
- Jika menggunakan kanvas atau kertas, pastikan permukaan sudah siap untuk diaplikasikan cat tempera.
2. Membuat Campuran Cat
- Campurkan pigmen warna dengan media pengikat (kuning telur, kasein, atau lem kulit hewan).
- Tambahkan sedikit air agar cat memiliki konsistensi yang sesuai.
3. Melukis dengan Lapisan Tipis
- Teknik tempera memerlukan lapisan-lapisan tipis yang harus dikeringkan sebelum lapisan berikutnya diaplikasikan.
4. Memberikan Detail Akhir
- Karena sifatnya yang cepat kering, detail bisa langsung ditambahkan setelah lapisan sebelumnya mengering.
Dapatkan Alat Melukis Berkualitas di Lautan Display
Jika kamu tertarik mencoba teknik seni lukis tempera, pastikan kamu memiliki alat yang tepat. Kamu bisa mendapatkan kanvas, cat akrilik, kuas berkualitas, dan perlengkapan seni lainnya di Lautan Display.
Dengan alat yang berkualitas, hasil lukisan tempera yang kamu buat akan lebih maksimal dan bertahan lebih lama. Teknik seni lukis tempera adalah metode melukis klasik yang tetap relevan hingga saat ini.
Dengan menggunakan media seperti kuning telur, kasein, atau minyak dalam campuran, teknik ini memungkinkan seniman untuk menciptakan lukisan yang indah dan tahan lama. Jika kamu ingin mencoba teknik ini, segera siapkan alat terbaik dan mulailah berkarya!