Tujuan Berkarya Seni Lukis – Pernah nggak sih kamu melihat sebuah lukisan yang bikin kamu terdiam dan merasa terhubung secara emosional? Ada sesuatu dalam goresan kuas, warna-warna yang dipilih, dan komposisi gambarnya yang terasa begitu dalam.
Itulah kekuatan seni lukis. Setiap karya memiliki pesan, entah itu ekspresi perasaan, kritik sosial, atau bahkan sekadar menciptakan sesuatu yang indah.
Tapi sebenarnya, kenapa seseorang berkarya dalam seni lukis? Apa tujuan dari berkarya seni lukis itu sendiri? Dalam artikel ini, kita bakal membahas secara lengkap berbagai tujuan seni lukis dan macam-macamnya. Yuk, simak sampai habis!
6 Tujuan Berkarya Seni Lukis
Seni lukis bukan hanya sekadar gambar di atas kanvas, tetapi memiliki berbagai tujuan yang beragam. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Ekspresi
Di Lautan Display Tersedia Alat Melukis!
Salah satu alasan utama seseorang melukis adalah untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Melalui seni lukis, seorang seniman bisa menuangkan emosinya, entah itu kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, atau kegelisahan.
Menurut penelitian dari Stanford Bing Nursery School, seni lukis adalah bahasa universal yang bisa dipahami oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Bahkan tanpa kata-kata, sebuah lukisan bisa menyampaikan perasaan dan emosi yang mendalam. Salah satu contoh terkenal adalah The Scream karya Edvard Munch, yang menggambarkan rasa cemas dan ketakutan dalam bentuk visual yang kuat.
Baca Juga : Melukis Di Kanvas Harus Pakai Cat Apa? Ini 4 Pilihan Untukmu
2. Tujuan Kritik Sosial
Nggak jarang seni lukis digunakan sebagai media kritik sosial. Lewat gambar dan simbol, seorang seniman bisa menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kondisi masyarakat, politik, atau lingkungan.
Contoh yang sangat terkenal adalah Guernica karya Pablo Picasso. Lukisan ini menggambarkan penderitaan masyarakat akibat perang saudara di Spanyol dan menjadi simbol anti-perang yang sangat kuat.
Di Indonesia sendiri, banyak seniman yang menggunakan seni lukis sebagai alat kritik terhadap pemerintah atau kondisi sosial. Lukisan yang mengangkat tema kemiskinan, ketimpangan sosial, atau ketidakadilan sering kali menjadi cara yang lebih tajam dibandingkan sekadar kata-kata.
3. Tujuan Komersial
Seni lukis juga bisa menjadi ladang bisnis. Banyak seniman yang membuat karya dengan tujuan komersial, yaitu untuk dijual dan menghasilkan uang. Biasanya, lukisan dengan tujuan ini dibuat sesuai dengan selera pasar, seperti lukisan pemandangan, potret wajah, atau abstrak yang banyak diminati kolektor.
Beberapa pelukis besar seperti Leonardo da Vinci dan Vincent van Gogh kini karyanya bernilai miliaran rupiah. Meskipun saat masih hidup mereka tidak terlalu sukses secara finansial, lukisan mereka sekarang menjadi investasi yang sangat berharga.
Baca Juga : Teknik Aquarel Dalam Melukis, Cara Menggambar dan Alatnya
4. Tujuan Religius
Sejak zaman dulu, seni lukis sering kali dikaitkan dengan tujuan religius. Banyak lukisan yang dibuat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan atau sebagai media penghormatan terhadap sosok-sosok penting dalam agama.
Misalnya, lukisan-lukisan religius di gereja-gereja Eropa abad pertengahan, yang menggambarkan kisah-kisah dari Alkitab. Di Indonesia, kita bisa melihat contoh seni lukis religius pada relief Candi Borobudur dan Candi Prambanan, yang menggambarkan ajaran dan cerita dari agama Buddha dan Hindu.
5. Tujuan Simbolis dan Ritual
Beberapa masyarakat tradisional menggunakan seni lukis sebagai bagian dari ritual atau kepercayaan mereka. Lukisan-lukisan ini biasanya memiliki makna simbolis yang dalam, seperti permohonan keselamatan, perlindungan dari roh jahat, atau harapan akan panen yang melimpah.
Di zaman Mesir Kuno, misalnya, dinding-dinding piramida dipenuhi dengan lukisan dan hieroglif yang menggambarkan kehidupan setelah mati. Bagi mereka, seni lukis bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga bagian dari keyakinan spiritual mereka.
6. Tujuan Estetika
Beberapa lukisan dibuat semata-mata untuk keindahan. Lukisan dengan tujuan estetika biasanya digunakan sebagai dekorasi ruangan agar terlihat lebih menarik dan nyaman dipandang.
Contohnya adalah Starry Night karya Vincent van Gogh, yang menggambarkan keindahan langit malam dengan sapuan kuas yang khas. Lukisan ini memberikan perasaan damai bagi siapa saja yang melihatnya.
7. Tujuan Terapi
Di Lautan Display Tersedia Alat Melukis!
Pernah dengar istilah art therapy? Seni lukis juga sering digunakan sebagai metode terapi untuk mengatasi stres, kecemasan, atau bahkan trauma emosional.
Menurut Psychology Today, melukis bisa membantu seseorang mengeksplorasi emosinya, meningkatkan kepercayaan diri, dan bahkan mempercepat proses penyembuhan fisik. Banyak rumah sakit dan pusat rehabilitasi yang menggunakan seni sebagai terapi bagi pasien mereka.
Baca Juga : Macam-macam Tema dalam Melukis, Apa Saja Sih?
Macam-Macam Seni Lukis
Setelah memahami berbagai tujuan seni lukis, sekarang kita bahas jenis-jenisnya.
1. Lukisan Abstrak – Tidak menggambarkan bentuk nyata, tetapi lebih menonjolkan kombinasi warna, garis, dan tekstur. Contoh: karya Jackson Pollock.
2. Lukisan Realisme – Menggambarkan objek dengan sangat nyata dan sesuai aslinya. Contoh: karya Gustave Courbet.
3. Lukisan Surealisme – Menggabungkan realitas dengan imajinasi dan sering kali tampak seperti mimpi. Contoh: karya Salvador DalÃ.
4. Lukisan Impresionisme – Menggunakan teknik sapuan kuas cepat untuk menangkap kesan cahaya dan warna. Contoh: karya Claude Monet.
5. Lukisan Ekspresionisme – Mengutamakan ekspresi emosi dibandingkan bentuk yang realistis. Contoh: karya Edvard Munch.
Dari semua pembahasan tadi, kita bisa melihat bahwa seni lukis punya banyak tujuan, mulai dari ekspresi diri, kritik sosial, hingga tujuan religius dan terapi. Setiap lukisan memiliki makna tersendiri, tergantung dari pesan yang ingin disampaikan oleh senimannya.
Buat kamu yang ingin mulai melukis, pastikan kamu punya alat yang tepat! Lautan Display menyediakan berbagai perlengkapan seni lukis berkualitas tinggi, mulai dari kanvas, cat akrilik, palet, kuas, hingga tripod frame. Dengan alat yang bagus, kamu bisa lebih bebas mengekspresikan kreativitasmu.
Jadi, nggak ada alasan lagi buat menunda! Ambil kuasmu, siapkan kanvas, dan mulai berkarya sekarang juga!
Baca Juga : Cara Membuat Warna Kuning Berbagai Rona Untuk Melukis
